Awas! Kasus Demam Berdarah Dengue Makin Meningkat

10 Feb 2015


Akhir Januari 2015 hingga saat ini, kasus DBD makin menjadi, hampir semua wilayah Indonesia terjangkit penyakit mematikan ini. Contohnya saja rumah sakit Cibabat yang telah kewalahan menerima banyaknya pasien hingga awal februari. Begitupun daerah lain seperti Denpasar, Yogyakarta, Surabaya dan hampir seluruh penjuru bagian Indonesia.

DBD adalah penyakit yang mudah menular dari orang ke orang melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebar hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali tempat tinggal dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Nyamuk itu sangat mudah bereproduksi sehingga kasus DBD sering terjadi di sebuah populasi penduduk yang padat.

Tahun 2014 hingga pertengahan Desember, tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia ada 71.668 orang. Sebanyak 641 di antaranya meninggal. Angka itu lebih rendah dibandingkan pada 2013 dengan jumlah penderita 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal 871 orang.

Nyamuk malaria ataupun nyamuk pembawa virus Dengue mampu beradaptasi dengan baik dengan segala cuaca, sehingga tak heran nyamuk pembawa virus mematikan ini terus bertahan dan berkembang hingga tersebar luas keseluruh penjuru dunia bukan hanya dibagian tropis bumi saja mereka betah hidup namun juga di daerah empat musim sekalipun seperti Amerika.

Studi terbaru yang dirilis biomedcentral.com, memperkirakan bahwa 3,6 miliar orang berisiko, dengan lebih dari 230 juta orang infeksi, jutaan kasus demam berdarah, lebih dari 2 juta kasus dengan penyakit berat, dan 21.000 kematian. 

Sebuah peningkatan 30 kali lipat dalam jumlah kasus demam berdarah selama 50 tahun terakhir telah direkam dengan hampir 119 negara endemis dengue. Sebagai bagian dari perubahan iklim global, dimana suhu telah meningkat rata-rata global 0,75 ° C selama 100 tahun terakhir.

Udara panas dan lembab, paling cocok untuk nyamuk malaria (Anopheles), dan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti). Dulu, jenis kedua nyamuk penebar maut ini lebih sering muncul di musim pancaroba, transisi antara musim hujan dan kemarau.

Kini rentang waktu serangan kedua serangga itu hampir di sepanjang tahun. Udara panas dan lembab berlangsung sepanjang tahun, ditambah dengan sanitasi buruk yang selalu menyediakan genangan air bening untuk mereka bertelur. Maka, kini virus malaria yang dibawa Anopheles dan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti dapat menyerang sewaktu-waktu secara ganas.

Lalu apa yang bisa dilakukan kerana masih belum terlewat untuk memberikan perlindungan bagi anda dan keluarga dari resiko akibat penyakit Demam Berdarah Dengue dengan berbagai pilihan premi yang terjangkau oleh Produk Ansuransi Demam Berdarahku mulai Rp 100,000-/tahun.

Dapatkan Penawaran Ansuransi Di: 


https://www.easicircle.com/id/products/insurance-plan.aspx?PlanCode=ELIDBD


Sumber artikel: 

http://sinarharapan.co/sehat/read/150113061/awas-dbd-pada-januari-2015
http://www.gomuda.com/2015/02/akibat-perubahan-iklim-demam-berdarah.html

Sumber foto:


No comments:

Post a Comment