Rata-Rata Belanja Asuransi Masyarakat Indonesia Capai Rp 1,29 Juta per Tahun

3 Aug 2017
asuransi, perlindungan, manfaat, Indonesia, aset


Perkembangan industri asuransi di Indonesia terbilang cukup positif. Dari segi aset, terjadi pertumbuhan signifikan dalam lima tahun terakhir.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pada 2012 total aset industri asuransi mencapai Rp 584,02 triliun. Pada akhir 2016, asetnya lompat menjadi Rp 968,92 triliun.

Penetrasi dan densitas asuransi juga makin tinggi. Penetrasi asuransi menggambarkan perkembangan asuransi jika dibandingkan dengan perkembangan produk domestik bruto (PDB). Sedangkan densitas menggambarkan pengeluaran rata-rata penduduk Indonesia untuk asuransi dalam setahun.

Deputi Direktur Pengawasan Asuransi 2, Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan, OJK Kristianto Andi Handoko menuturkan, per Januari 2017 penetrasi industri asuransi mencapai 2,87 persen dari PDB.

"Sementara densitasnya, rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia untuk asuransi sebesar Rp 1,29 juta per tahun," kata Kristanto dalam seminar Perkembangan Industri Keuangan Non-Bank, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/4/2017).

Angka penetrasi dan densitas itu mengalami sedikit peningkatan dibandingkan posisi kuartal-III 2016, yang masing-masing sebesar 2,63 persen dan Rp 1,2 juta per tahun.

Namun, penetrasi ini masih lebih rendah dibandingkan negara-negara kawasan seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang sudah di level 5 persen.

Kristianto mengatakan, per Februari 2017 total jumlah perusahaan asuransi di Indonesia mencapai 138 perusahaan. "Paling banyak adalah asuransi umum sebanyak 76 perusahaan (55 persen)," kata dia.

Setelahnya asuransi jiwa sebanyak 52 perusahaan (38 persen), reasuransi sebanyak 5 perusahaan, dan asuransi wajib dan sosial masing-masing tiga dan dua perusahaan.

Sumber Artikel:



No comments:

Post a Comment