Siapa
bilang merokok dengan hokah atau yang dikenal dengan shisha tak lebih berbahaya
dari merokok tembakau biasa? Shisha selama 1 jam justru setara dengan menghisap
100 batang rokok. Mereka yang menghisap shisha pun mengalami peningkatan risiko
sakit jantung, kanker, stroke, pembekuan darah,
hingga berujung pada kematian.
Sayangnya, menurut
studi terbaru, masih banyak anak muda yang tidak tahu mengenai bahaya merokok
shisha. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Health Education & Behavior menemukan banyak pemuda yang percaya
bahwa menghisap shisha adalah alternatif dari merokok yang tidak terlalu
berbahaya bagi kesehatan.
Peneliti menganalisis
data dari 2.871 perokok dan sekitar 25 persen menilai shisha lebih aman dari
merokok biasa. Anggapan itu tentu salah besar. Shisha sama bahayanya atau
bahkan bisa lebih berbahaya bagi kesehatan.
Pada awal tahun ini,
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat pun menemukan
fakta bahwa shisha maupun rokok elektrik lebih populer di kalangan anak muda
dibanding rokok biasa.
Penelitian terbaru menunjukkan, 62 persen orang dewasa juga percaya bahwa rokok
elektrik kurang berbahaya daripada rokok biasa. Untuk itu, penyebarluasan
informasi mengenai bahaya menghisap shisha memang perlu terus dilakukan.
Penulis studi, Olivia A. Wackowski dan Cristine D. Delnevo dari Rutgers School of Public Health mengatakan, pandangan yang salah
mengenai shisha maupun rokok elektrik barangkali dipengaruhi oleh pesan iklan
yang disampaikan. Dalam iklan, produk tersebut menawarkan berbagai macam rasa
dan bagi anak muda itu adalah sesuatu hal yang baru untuk dicoba.
Menurut peneliti,
shisha dan juga rokok elektrik juga bisa membuat kecanduan seperti rokok
konvensional. Keduanya juga mentransfer bahan kimia ke dalam mulut dan
paru-paru orang yang menghisapnya. Kebiasaan merokok shisha dan rokok
elektronik juga dinilai dapat membuat seseorang pada akhirnya mencoba rokok
biasa.
Sumber Artikel:
No comments:
Post a Comment